Studi terbaru yang dilakukan American Academy of Pediatrics (AAP) dan dirilis pada Oktober lalu misalnya memperlihatkan anak laki-laki memasuki usia puber lebih awal 6 bulan hingga dua tahun. Menurut para peneliti, pubertas yang lebih dini mungkin saat ini terlihat normal. Namun para peneliti tidak bisa memastikan 'normal' tersebut dalam arti sehat atau memang sudah seharusnya. Diyakini lingkungan memainkan peran penting dalam meningkatkan pubertas.
Seorang analis senior, Sonya Lunder, berpendapat dengan cepatnya pubertas maka akan memperpendek masa kanak-kanak. Dampaknya bukan hanya kesuburan di masa depan tetapi juga perubahan fisiologis di dalam otak yang bersangkutan. Karena itu pubertas dini hendaknya jangan diremehkan.
Pubertas dini ditengarai dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung saat dewasa. Bahkan ada juga studi yang menunjukkan keterkaitan pubertas dini dengan risiko kanker testis. Sedangkan pada anak perempuan pubertas dini dikaitkan dengan risiko kanker payudara.
Ulasan khas kali ini akan menyoroti fenomena ini. Akan dijelaskan apa itu pubertas dini dan apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami pubertas dini. Diulas pula dampak pubertas dini dan pengalaman orang-orang yang mengalami masa puber lebih cepat ketimbang teman-teman sebaya di lingkungannya.
Sumber : http://health.detik.com
0 comments:
Post a Comment